Muhammadiyah: LGBT adalah Penyakit, Bukan Hak Asasi

Lambang Muhammadiyah (Muhammadiyah.or.id)

Bendahara Umum PP Muhammadiyah, Anwar Abbas menegaskan bahwa LGBT (Lesbian-Gay-Biseksual- Transeksual) adalah penyakit, bukan hak asasi.
Menurut pengamat dunia Islam ini, penyakit tersebut bisa disembuhkan dengan tekad dan kemauan dari penderitanya. Dan negara, hematnya, harus membantu orang-orang tersebut agar sembuh dari penyakitnya.
“Ini penyimpangan terhadap ajaran agama atau hukum alam. Negara harus ikut membantu mengarahkan agar orientasi seksual mereka kembali ke sunnatullah,” kata Anwar Abbas seperti dikutip Republika.
Anwar menjelaskan, manusia bisa saja menentang hukum alam. Namun, akan ada konsekuensi yang dihadapinya. Misalnya, ketika lapar selama berjam-jam atau dalam hitungan hari, manusia bisa saja memilih tidak makan. Namun konsekuensinya, ia bisa jatuh sakit. Demikianlah hukum alam.
Jika laki-laki memilih berumah tangga dengan sesama laki-laki dan perempuan memilih berumah tangga dengan perempuan, itu juga sakit. Menyimpang dari hukum alam dan bisa mendatangkan siksa Tuhan.
Lebih lanjut, masyarakat yang tidak melakukan LGBT pun dapat terkena dampak penyimpangan tersebut. Misalnya dalam bentuk penyakit menular, kerusakan tatanan sosial, atau lainnya. Pelajaran itu telah disampaikan Al Qur’an dalam kisah Luth.
Ia menegaskan, LGBT jangan ditolelir. Negara harus membantu agar mereka sembuh, bukan melegalkan keinginan mereka.
“Gay itu penyakit. Karena itu jangan ditolerir, tapi harus diobati. Bukannya melegalkan keinginan mereka, tapi kita berupaya mengarahkan orientasi seksual mereka,” pungkasnya.
Isu LGBT semakin meningkat baru-baru ini, terlebih setelah banyak pendukungnya bersuara di media. Di tingkat internasional, Facebook memberikan dukungannya dengan fitur foto pelangi dan Google juga menampilkan simbol pelangi pada pencarian kata kunci “LGBT”. Di tingkat nasional, publik dihebohkan dengan pernyataan artis Sherina Munaf yang mendukung LGBT.

Sumber : Bersamadakwah.Net

0 Response to "Muhammadiyah: LGBT adalah Penyakit, Bukan Hak Asasi"

Post a Comment