HIV adalah singkatan dari Human
Immunodeficiency Virus. Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh. Virus
ini melemahkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi dan penyakit.
Beberapa cara penularan virus HIV/AIDS
adalah sebagai berikut:
- Hubungan seks tanpa kondom
- Berbagi alat suntik dengan orang yang positif mengidap HIV, terutama di kalangan pengguna narkotika suntik
- Ibu hamil positif HIV kepada bayinya selama masa kehamilan, persalinan dan/atau waktu menyusui
- Melalui transfusi darah/produk darah yang sudah tercemar HIV
Tidak ada obat untuk HIV, tapi ada
pengobatan yang bisa digunakan untuk memperlambat perkembangan penyakit.
Pengobatan ini akan membuat orang yang terinfeksi untuk hidup lebih lama
sehingga bisa menjalani hidup dengan normal.
Dengan diagnosis HIV dini dan penanganan
yang efektif, pengidap HIV tidak akan berubah menjadi AIDS. AIDS adalah stadium
akhir dari infeksi virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan
infeksi sudah hilang sepenuhnya.
HIV/AIDS
di Indonesia
Secara global, infeksi HIV/AIDS
mengalami penurunan. Semua ini dikarenakan oleh intervensi yang menyebabkan
perubahan pola komunikasi, pemakaian kondom, pencegahan transmisi dari
Ibu-Anak, kampanye khitan dan pencegahan lainnya. Infeksi HIV baru sudah
menurun dalam satu dekade terakhir. Tahun 2013, infeksi HIV dunia mencapai 2,3
juta. Mengalami penurunan sebanyak 33% sejak tahun 2001.
Sejak pertama kali ditemukannya
infeksi HIV pada tahun 1987 sampai dengan Desember 2013, HIV tersebar di 368
dari 497 kabupaten/kota di seluruh provinsi di Indonesia. Bali adalah provinsi
pertama tempat ditemukannya infeksi HIV/AIDS.
Setiap 25 menit di Indonesia, satu
orang akan terinfeksi HIV. Satu dari lima orang yang terinfeksi berusia
di bawah 25 tahun. Proyeksi Kementerian Kesehatan Indonesia memperlihatkan, tanpa
adanya percepatan program pencegahan HIV, lebih dari 500.000 orang Indonesia
akan positif terinfeksi HIV pada tahun 2014. Papua, Jakarta dan Bali yang
berada paling depan dalam tingkat penyebaran kasus HIV baru per 100.000 orang.
Jakarta memiliki angkat terbesar untuk kasus baru pada tahun 2011 yaitu sebesar
4.012 kasus.
Penyebaran
HIV
HIV adalah jenis virus yang rapuh.
Tidak bisa bertahan lama di luar tubuh manusia. HIV bisa ditemukan di dalam
cairan tubuh dari orang yang terinfeksi. Cairan yang dimaksud adalah cairan
sperma, cairan vagina, cairan anus, darah, dan ASI. HIV tidak bisa menyebar
melalui keringat atau urin.
Di Indonesia faktor
penyebab dan penyebaran virus HIV/AIDS terbagi menjadi dua kelompok
utama, yaitu melalui hubungan seks yang tidak aman dan bergantian jarum suntik
saat menggunakan narkotika.
Berikut ini adalah beberapa cara
penyebaran HIV lainnya:
- Penularan dari ibu kepada bayi pada masa kehamilan, ketika melahirkan atau menyusui.
- Melalu seks oral.
- Melalui transfusi darah dari orang yang terinfeksi.
- Memakai jarum, suntikan dan perlengkapan menyuntik lain yang sudah terkontaminasi, misalnya spon dan kain pembersihnya.
Tes
Infeksi HIV
Jika Anda merasa memiliki risiko terinfeksi
virus HIV, satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan melakukan tes
HIV yang disertai konseling. Segeralah mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat
(klinik VCT) untuk tes HIV. Dengan tes ini akan diketahui hasil diagnosis HIV pada tubuh Anda.
Layanan tes HIV dan konseling ini
disebut sebagai VCT (Voluntary Counseling and Testing) atau KTS
(Konseling dan Tes HIV Sukarela). Tes ini bersifat sukarela dan rahasia.
Sebelum melakukan tes, konseling diberikan terlebih dahulu. Konseling bertujuan
untuk mengetahui tingkat risiko infeksi dan juga pola hidup keseharian. Setelah
tahap ini, dibahaslah cara menghadapi hasil tes HIV.
Tes HIV biasanya berupa tes darah
untuk memastikan adanya antibodi terhadap HIV di dalam sampel darah. Antibodi
adalah protein yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh untuk menyerang
kuman atau bakteri tertentu.
Ada beberapa tempat untuk melakukan
tes HIV. Anda bisa menanyakan pada rumah sakit atau klinik kesehatan terdekat.
Di Indonesia, terdapat beberapa yayasan dan organisasi yang fokus untuk urusan
HIV/AIDS, di antaranya:
- Komunitas AIDS Indonesia
- ODHA Indonesia
- Himpunan Abiasa
- Yayasan Spiritia
- Yayasan Orbit
Sedangkan lembaga pemerintah yang
dibentuk khusus untuk menangani HIV/AIDS adalah Komisi Penanggulangan AIDS
Nasional (KPAN).
Jika hasilnya positif, Anda akan
dirujuk menuju klinik atau rumah sakit spesialis HIV. Beberapa tes darah
lainnya mungkin akan diperlukan. Tes ini untuk memperlihatkan dampak dari HIV
kepada sistem kekebalan Anda. Anda juga bisa membicarakan tentang pilihan
penanganan yang bisa dilakukan.
Langkah
Pengobatan Bagi Penderita HIV
Meski belum ada obat untuk
sepenuhnya melenyapkan HIV, tapi langkah pengobatan HIV yang ada pada saat ini cukup
efektif. Pengobatan yang dilakukan bisa memperpanjang hidup bagi penderita HIV
dan mereka bisa menjalani pola hidup yang sehat.
Terdapat obat-obatan yang dikenal
dengan nama antiretroviral (ARV) yang berfungsi menghambat virus dalam
merusak sistem kekebalan tubuh. Obat-obatan diberikan dalam bentuk tablet yang
dikonsumsi tiap hari. Anda akan disarankan melakukan pola hidup sehat. Misalnya
makanan sehat, tidak merokok, vaksin flu tahunan, dan
vaksin pneumokokus lima tahunan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko
terkena penyakit berbahaya.
Tanpa pengobatan, orang dengan
sistem kekebalan yang terserang HIV akan menurun drastis. Dan mereka cenderung
menderita penyakit yang membahayakan nyawa seperti kanker. Hal ini dikenal
sebagai HIV stadium akhir atau AIDS.
Cara
Pencegahan HIV
Cara terbaik untuk mencegah HIV adalah dengan melakukan hubungan
seks secara aman, dan tidak pernah berbagi jarum atau peralatan menyuntik apa
pun. Semua yang pernah berhubungan seks tanpa kondom dan berbagi jarum atau
suntikan, berisiko untuk terinfeksi HIV.
Sumber : www.alodokter.com
0 Response to "Pengertian HIV dan AIDS"
Post a Comment